“Mekanisme dalam Komoditi Trading”


Perdagangan berjangka hampir mirip dengan kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi dipasar, yaitu dengan membentuk pasar bayangan atau pasar derivative dari pasar komoditi fisiknya (spot), dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan(jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. 

Jadi, perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan resiko (risk transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan merupakan suatu sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).

Dengan modal perdagangan berjangka ini biasanya rata-rata hanya 5-10% dari nilai kontrak berjangka maka seorang investor sudah dapat berinvestasi komoditi dengan metode hedging.Seperti halnya forex, investasi ini juga bersifat high risk high return. Sifat ini dapat dicover dengan metode hedging.

Mekanisme sederhana komoditi trading adalah sama halnya dengan forex yaitu sbb :

Cara transaksi dalam komoditi trading adalah tampak seperti dalam gambar diatas dimana investor melakukan order Buy atau Sell pada pialang. Lalu pialang meneruskan transaksi nasabah ke Bursa yaitu BBJ. BBJ akan memberikan data penyesuaian atau matching ke Broker berupa berapa lot transaksi Buy dan Sell.  Misalnya dalam satu bulan terdapat transaksi 10.000 lot buy dan 10.000 lot Sell dan proses matching pun terjadi. Jika tidak match misal ada 10.000 Buy dan 8.000 Sell maka BBJ akan meneruskan ke Bursa lain didunia misal bursa di Tokyo, London atau New York hingga match.

Adakalanya sebuah perusaaan pialang, mematching transaksi terlebih dahulu hingga match. Jika terdapat 5000 posisi Buy dan 5000 posisi Sell maka transaksi tidak perlu dilanjutkan karena sudah match. Andai tidak match, misal terdapat 5000 posisi Buy dan 3500 posisi Sell maka  Perusahaan Pialang akan meneruskan ke Bursa.

Konsep sederhananya adalah jika seorang investor yang melakukan posisi Sell mendapatkan keuntungan dari posisi Buy yang mengalami kerugian karena harga komoditas dunia memang sedang turun.

Perbedaan antara Online dan konvensional trading :

Perbedaan
Online Trading
Konvensional Trading
Cara Bertrading
Via Internet di depan PC
Via Phone dengan dealer
Order Posisi
Via mouse, klik kiri/kanan
Via Phone dengan dealer
Kelemahan
Internet lambat atau putus akan mengakibatkan kesulitan jika sedang floting loss atau profit yang ideal.
Human error akan sangat mempengaruhi trading misal emosi dealer yang tidak stabil akan mengakibatkan kesalahan elementer berupa salah order & eksekusi posisi

Perbedaan Pasar Fisik & Pasar Berjangka :

1.      Selling hedge (short hedge) adalah suatu tindakan mengambil posisi jual di pasar berjangka untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan baku atau komoditiyang akan dihasilkan sebagai akibat fluktuasi harga.
=>Pasar Fisik :
- (tidak ada transaksi)
- hedger menunggu hasil panen beberapa bulan kemudian
- menetapkan price objective, khawatir hargaturun
=>Pasar Berjangka
- Jual kontrak
Beberapa bulan kemudian:
- Jual hasil panen
- Beli kembali kontraknya
2.      Buying hedge (long hedge) adalah tindakan mengambil posisi beli di pasar berjangka untuk melindungi usahanya dari kemungkinan perubahan harga komoditi yang harus dibelinya di pasar fisik.
=>Pasar Fisik
- (tidak ada transaksi)
- hedger menutup kontrak penjualandengan pembeli luar negeri; pihak yang bersangkutan harus melakukan pembelian beberapa bulan mendatang
- menetapkan price objective, khawatir harganaik
=>Pasar Berjangka
- Beli kontrak
Beberapa bulan kemudian:
- Beli komoditi untuk diserahkan atau untuk diproses
- Jual kembali kontraknya

Hedging untuk komoditi

Dalam melakukan hedging di pasar berjangka, strategi yang disusun perlu diawali dengan:
  • Meneliti dan mengkaji perkembangan harga komoditi yang bersangkutan dalampasar fisik atau pasar berjangka
  • Menghitung biaya operasional, termasuk biaya penyimpanan, asuransi, dan bebanbunga (carrying charges);
  • Memperkirakan kemungkinan arah pergerakan harga yang akan terjadi dengan menganalisis pasar secara fundamental atau teknikal;
  • Menghitung basis yang terjadi antara harga di pasar fisik dan harga di pasar berjangka;
  • Menelaah sumber-sumber informasi lain yang diterima;
  • Segera melikuidasi setiap posisi pada saat harga mulai bergerak ke arah yang tidak diharapkan sehingga kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar.